Senin, 09 Januari 2012

Perjuangan Pengusaha

Perjuangan itu wajib bagi setiap orang tergantung kapasitas masing-masing dengan tidak mengenal usia. Seorang bayi menempuh proses yang panjang untuk bisa jalan. Tahapan ringkasnya begini : beberapa bulan pertama belajar tengkurap, setelah berhasil mulai belajar mengguling-guling. Lulus dari kedua ujian itu mulai belajar merangkak sampai duduk, apakah berhenti disini? Tidak.. masih berlanjut yaitu menguatkan lutut dengan belajar mengendalikan baby walker, setelah kakinya agak kuat mulai jalan dengan di tuntun, dan berlanjut lagi untuk mendorong barang-barang yang bergerak atau menyusuri dinding. Lulus semuanya baru belajar berdiri dengan tanpa pegangan, setelah melalui tahapan yang begitu panjang akhirnya selangkah-demi selangkah melangkah, itu pun pasti mengalami jatuh bangun sehingga pada akhirnya benar-benar bisa jalan.
Suatu perjuangan pasti memiliki tujuan yang jelas, bagi seseorang karyawan perjuangan yang pertama adalah bagaimana agar lulus dari proses training, setelah lulus baru berfikir tentang karir, prosesnya cukup sampai disini. Untuk yang bercita-cita menjadi pengusaha prosesnya mungkin lebih kompleks, kenapa? Karena segala sesuatunya tergantung pada diri sendiri mulai dari  apa yang akan diusahakan, modal, bagaimana mengelolanya sampai ke marketingnya.
Seorang pengusaha walaupun lingkup usaha kecil adalah seorang yang hebat. Karena mampu menangani permasalahan se-kompleks itu, jadi wajar kalau untuk menjadi seorang pengusaha itu butuh proses yang panjang dan adalah hal yang wajar jika diawali jatuh bangun. Pada bahasan kali ini lebih fokus ke proses menjadi seorang pengusaha
Menjadi pengusaha juga perlu ada modal keberanian dalam mengambil keputusan, pada momen-momen tertentu kita dituntut untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat mungkin disinilah ujian terberatnya, jika keliru mungkin gagal dan jika tepat akan berjaya.
Hambatan dan rintangan menjadi seorang pengusaha sebagian besar terukur seperti modal, bidang usaha, pengelolaan dan marketing. Memang ada faktor lucky tetapi faktor yang satu ini diluar kapasitas kita sebagai manusia. Jadi Persiapkan segala sesuatunya secara matang dan jika sudah maka ‘wajib’ untuk terjun, jangan terlalu lama berhitung untung rugi.
Proses tidak mengenal waktu dan modal, selagi menguntungkan musti lanjut tapi jika rugi coba evaluasi lagi dan perbaiki kekurangannya. Seorang bayi yang belajar jalan saja pasti melalui jatuh bangun, begitu juga dengan dengan seorang calon pengusaha.
Parameter yang menentukan berhasil atau tidaknya adalah dari pandangan kita sendiri, jika menguntungkan berarti berhasil. Apakah jika sudah untung tidak bekerja keras lagi? Oh tidak, perjalanan masih panjang. Sesuai filosofi seorang pengusaha bahwa untuk mengembangkan usahanya agar dari usaha kecil menjadi perusahaan, bila memungkinkan didirikan menjadi group perusahaan. Sebagai contoh perusahaan LG yang kita kenal produksi TV, kulkas dan AC. Apakah Cuma itu? Tidak, perusahaan ini bergerak di bidang berbagai elektronik, petrochemical dan konstruksi, minimal market dari beberapa perusahaannya untuk menopang groupnya tadi sehingga uang tetap berputar di perusahaan itu.
Semoga menginspirasi & Good luck!

Senin, 02 Januari 2012

Titik Terang

 
Kata titik terang biasanya digunakan oleh orang yang sedang mencari solusi dari permasalahan yang ada. Contohnya begini : Ketika seorang yang kepengen sekali menjalankan usaha tetapi setiap usaha yang dijalankannya selalu rugi, dia tidak pernah mundur dan selalu mencoba serta evaluasi apa yang menjadi penyebab kegagalannya. Dari sekian banyak usaha yang dijalankannya  pada suatu saat pasti akan menemukan usaha yang mulai memberikan keuntungan, berapapun besarnya.
Dikatakan telah menemukan titik terang karena sudah mulai menemukan jalan usaha yang menguntungkannya, mungkin kalau diprosentasekan bobotnya masih kecil tetapi dengan adanya ini akan menjadi tonggak untuk dapat hasil yang memuaskan. Muncul spirit besar dari yang bersangkutan dan bisa jadi tidak mengenal waktu lagi karena sebentar lagi akan menggapai hal besar. Dalam bisnis ketika seseorang sudah mulai menemukan titik terang usahanya, kemungkinan besar itulah jalannya dia..
Apakah setelah menemukan titik terang kita lantas berpangku tangan? Tentu tidak, ini baru petunjuk saja. Perlu pengorbanan waktu, pikiran, relasi dan juga uang untuk menggapainya. Relasi adalah satu faktor besar karena bisnis dalam  kontek apapun pasti membutuhkan orang untuk memasarkan atau membeli produk yang kita jual. Tantangan selalu ada dan variatif, tanpa ada tantangan akan menjadikan bisnis stack. Seperti dalam marketing, pasti pernah mengalami masa-masa down ketika market lagi lesu, menyikapi kondisi seperti ini musti berpikir cerdas dan kerja keras serta sungguh-sungguh.
Teringat pelajaran di sekolah dulu bahwa Thomas Alfa Edison dalam melakukan penelitian lampu pijar selalu gagal, baru percobaan yang ke seribu yang berhasil. Melihat perjuangannya itu sangat luarbiasa dan kalau seandainya dia berhenti pada penelitian yang ke 999 barangkali tidak ada lampu pijar hingga malam ini.
Point yang digarisbawahi disini adalah bangkitkan semangat dan jangan mudah menyerah apalagi sudah mulai menemukan titik terang apakah tekait masalah atau bisnis, bisnis disini hanya sebagai analogi saja. Perlu diingat juga bahwa setiap orang itu memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing, apakah bidang seni, olahraga, ilmiah, komunikasi, karyawan atau pebisnis. Mulai saat ini mari kita gali potensi yang ada semaksimal mungkin, singkirkan pikiran dari kata menyerah.