Senin, 02 Januari 2012

Titik Terang

 
Kata titik terang biasanya digunakan oleh orang yang sedang mencari solusi dari permasalahan yang ada. Contohnya begini : Ketika seorang yang kepengen sekali menjalankan usaha tetapi setiap usaha yang dijalankannya selalu rugi, dia tidak pernah mundur dan selalu mencoba serta evaluasi apa yang menjadi penyebab kegagalannya. Dari sekian banyak usaha yang dijalankannya  pada suatu saat pasti akan menemukan usaha yang mulai memberikan keuntungan, berapapun besarnya.
Dikatakan telah menemukan titik terang karena sudah mulai menemukan jalan usaha yang menguntungkannya, mungkin kalau diprosentasekan bobotnya masih kecil tetapi dengan adanya ini akan menjadi tonggak untuk dapat hasil yang memuaskan. Muncul spirit besar dari yang bersangkutan dan bisa jadi tidak mengenal waktu lagi karena sebentar lagi akan menggapai hal besar. Dalam bisnis ketika seseorang sudah mulai menemukan titik terang usahanya, kemungkinan besar itulah jalannya dia..
Apakah setelah menemukan titik terang kita lantas berpangku tangan? Tentu tidak, ini baru petunjuk saja. Perlu pengorbanan waktu, pikiran, relasi dan juga uang untuk menggapainya. Relasi adalah satu faktor besar karena bisnis dalam  kontek apapun pasti membutuhkan orang untuk memasarkan atau membeli produk yang kita jual. Tantangan selalu ada dan variatif, tanpa ada tantangan akan menjadikan bisnis stack. Seperti dalam marketing, pasti pernah mengalami masa-masa down ketika market lagi lesu, menyikapi kondisi seperti ini musti berpikir cerdas dan kerja keras serta sungguh-sungguh.
Teringat pelajaran di sekolah dulu bahwa Thomas Alfa Edison dalam melakukan penelitian lampu pijar selalu gagal, baru percobaan yang ke seribu yang berhasil. Melihat perjuangannya itu sangat luarbiasa dan kalau seandainya dia berhenti pada penelitian yang ke 999 barangkali tidak ada lampu pijar hingga malam ini.
Point yang digarisbawahi disini adalah bangkitkan semangat dan jangan mudah menyerah apalagi sudah mulai menemukan titik terang apakah tekait masalah atau bisnis, bisnis disini hanya sebagai analogi saja. Perlu diingat juga bahwa setiap orang itu memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing, apakah bidang seni, olahraga, ilmiah, komunikasi, karyawan atau pebisnis. Mulai saat ini mari kita gali potensi yang ada semaksimal mungkin, singkirkan pikiran dari kata menyerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar