Rabu, 21 Desember 2011

Fadey Bisa Baca


Untuk 2 minggu kedepan saya bertugas di salah satu pulau perbatasan dengan Singapura, dan selama ini pula saya tidak bisa bertemu dengan anak dan istri. Setiap hari aktifitas kerja rutin dan pada sore biasanya menyempatkan olahraga main tenis meja. Selesai olahraga, mandi dan makan.
Lagi santai sambil ngobrol-ngobrol ringan dengan teman, tiba-tiba hp saya berdering pertanda ada sms masuk, setelah dibaca rupanya dari istriku yang isi smsnya : Selamat Fadey sudah bisa baca A-Z. Betapa bahagianya saya mendengar berita baik ini karena dengan usia yang masih kurang dari 2 tahun sudah bisa meng-eja dan malah membaca tulisan-tulisan apakah yang ada di kaos atau peralatan rumah tangga. Rentang waktu belajarnya hanya sekitar 3 minggu dan itupun nunggu minat dari dia sendiri.
Fadey tergolong berminat tinggi untuk belajar banyak hal dengan suasana dibuatnya happy, tidak pernah dipaksa belajar tapi memang keinginan dia sendiri untuk identifikasi huruf-huruf yang memang di tempel di dinding kamarnya. Caranya : Saat kita lagi santai langsung diajaknya dengan menarik jari untuk masuk kamar belajar baca, sesampainya dikamar dia langsung mencecar dengan pertanyaan. Kalimatnya seperti ini : Ini apa? Sambil menunjuk huruf yang diinginkannya. Kita musti jawab dan dilanjutkan dengan pertanyaan lain. Suatu saat saya pernah mencoba mengetes bahwa huruf yang ditunjukkannya itu disalahkan dan dia langsung protes. Kata yang biasa diungkapkannya adalah ‘bukan ini …’. Sebagai ayah jadi malu sudah diprotes oleh anak usia kurang dari 2 tahun.
Hasil dari belajar membaca huruf-huruf biasanya langsung dipraktekkannya dengan menyebutkan huruf yang tertulis di merk-merek perabotan rumah, tulisan di kaos, Koran hingga buku. Saya lihat pembacaannya sudah benar walaupun ukuran dan model hurufnya berbeda-beda, begitu juga dengan angka. Selain belajar membaca dua hal diatas dia juga belajar baca huruf hijaiyyah, hanya jarang di praktekkannya karena memang tulisan jarang di tempat-tempat umum.
Semoga kedepannya bisa belajar lebih banyak lagi agar pertumbuhan intelektualnya maksimal. Sebagai Ayah dan baru memiliki 1 orang putra saya dituntut cari tahu banyak hal, kenapa? Karena anak nya kritis sekali. Banyak pertanyaan-pertanyaannya yang sangat tajam seperti:
Fadey : Ayah ini mobil apa? (Sambil menunjuk mobil ambulance)
Ayah : Mobil ambulance
Fadey : mobil ambulance apa?
Ayah : Mobil yang digunakan untuk membawa orang sakit
Fadey : sakit apa?
Ayah : sakit apa aja, Fadey ga boleh naik ya..
Fadey : kenapa?
Ayah : karena mobil itu khusus bawa orang sakit
Fadey : Iya, buat orang saakiitt.. ga boleh naik.

Begitulah contoh kemampuannya sekarang sehingga sebagai orangtuanya musti tahu banyak hal dan bisa menjelaskannya karena suatu saat akan dapat pertanyaan yang bertubi-tubi dan itu harus dijawab dengan benar. Ada kebahagiaan yang luar biasa dari perkembangan anak dan juga ada tantangan.

Pemping, 20 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar